Sejarah Gunung Geger - Bangkalan Pulau Madura (3)
Banyak Orang Nyepin Ingin Dapatkan Pusaka
Beberapa sumber material yang berkait dengan kisah kedatangan Putri Doro
Gung dan lahirnya Raden Segoro ini, hingga kini masih ada bekasnya di
Gunung Geger. Salah satu diantaranya, ada batu bongkahan yang berjejer
rapi, tepat dibawah pohon ploso (semacam jati). Menurut anggapan
penduduk Geger, jajaran batu itu adalah bekas rakit Doro Gung yang sudah
membatu.
![]() |
Goa Pelanangan |
Tempat ini merupakan tempat yang dikeramatkan orang dan sering
dimanfaatkan untuk tempat tirakat, Keberadaan batu itu tak disertai
prasasti. Ada pula sebuah tempat di puncak Gunung Geger berupa tumpukan
batu karang setinggi 15 meter, mirip bangunan langgar yang disebut
dengan "pelanggaran".
Menurut kepercayaan penduduk setempat di tempat inilah dahulu Doro Gung
mendarat, kemudian melahirkan Raden Segoro dan bertempat tinggal. Tempat
ini pun dikeramatkan orang. Tapi sayang tak dijumpai cerita tertulis,
sehingga nilai sejarahnya mengambang.
Walau demikian, hingga kini sebagaimana diungkapkan juru kunci Zaini,
tempat keramat di Gunung Geger itu masih sering dikunjungi orang. Mereka
yang mempunyai maksud dan tujuan tertentu hingga tirakat berhari-hari,
bukan saja masyarakat Madura, "Tapi juga Cirebon, Banten, Semarang, Bandung, Banyuwangi bahkan ada yang dari Malaysia," tutur Zaini.
Mereka memanfaatkan goa-goa keramat dan angker sebagai tempat nyepi. Ada
4 goa yang kerapkali dunabfaatkan nyepi oleh para ahli tirakat itu.
Masing-masing goa Petapan, Potre, Pancong Pote, dan Pelanangan. Dari
tempat inilah banyak para alih petapa memperoleh berkah berupa wangsit
atau benda-benda pusaka.
Diceritakan, sekitar tahun 1976 ahli tirakat dari Banten yang nyepi
selama 41 malam di goa Petapan, pada malam terakhir dia dijatuhi benda
secara gai tepat di pangkuanya. Ternyata benda itu sebuah "Besi Kuning"
sepanjang 15 cm dengan garis tengah 2 cm. Konon katanya, khasiat benda
itu menjadikan pemiliknya kebal senjata tajam.
Keanehan lainya dialami Marjuki, asal kamal. Ketika dia nyepi di goa
Pelanangan selama 101 hari, menjelang akhir lelakunya ia menerima
wangsit, yang menganjurkan agar menggali tanah dibawah batu caping
(miring topi).
Ketika tempat itu digali ternyata diperoleh sebuah kerangka lengkap
dengan tengkoraknya. Konon disela-sela kerangka itu ditemukan sebuah
limpa yang masih berbau amis. Di dalam tempurung tengkorak juga
ditemukan benda putih mengkilat sebesar kelereng. " Namun apa khasiatnya
oleh yang bersangkutan dirahasiakan," Ujar Zaini.
Disamping tempat keramat, goa di puncak Gunung Geger banyak pula
memendam keajaiban alam. Di Goa Pelanangan misalnya ada sebua Stalakmit
sepanjang 1,5 meter dengan garis tengah 15 cm bergantung di atap goa.
bentuknya mirip organ pria, sehingga stalakmit unik ini diabadikan
dengan nama Pelanangan.
Menurut juru kunci, stalakmit ini mempunyai khasiat nyata. Siapa saja
lelaki yang mampu memanjat dinding goa, kemudian menyentuhnya, ia akan
memiliki keperkasaan.
Menurut legenda versi Bangkalan, goa Petapan adalah bekas pertapaan
Adipoday, sedang goa Potre pertapaan Putri Kuning. Keduanya pertapa
saksi dari Madura dan dikenal sebagai ayah bunda tokoh legendaris
Jokotole.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar