Penyebab Anak Malas Belajar
Ada beberapa penyebab anak sangat malas belajar yang tidak
pernah diketahui oleh orangtua dan pengajar. Yang mereka ketahui adalah anak
tidak bisa mengetahui materi pelajaran, lebih suka bermain-main dengan teman
sekelas dan lebih asyik mengerjakan hal yang dipandang tidak penting oleh
orangtua dan pengajar.
Ini adalah hasil dari kemalasan belajar bukan penyebab utama.
Baiklah, saya akan memberi tahu Anda penyebab mengapa anak malas belajar.
Jangan kaget kalau anak Anda sangat masuk akal sekali kalau malas belajar ya.
1. Tujuan Belajar
Apakah anak Anda memiliki tujuan belajar yang jelas. Apakah anak
Anda tahu apa tujuanya pergi kesekolah dengan membawa tas berisikan tumpukan
kertas yang sangat berat dan melelahkan? Dan apa keuntungan serta manfaat
untuk mereka duduk dan mendengarkan guru menjelaskan materi pelajaran di kelas?
Anda bisa bayangkan kalau mereka sekolah hanya untuk memenuhi
tuntutan yang dibuat oleh sistem pendidikan kita. Pasti sangat menyiksa sekali
untuk mereka. Jadi wajar donkkalau mereka malas belajar dan lebih
suka bermain-main atau membicarakan pemain sepak bola serta club favorit mereka.
Sama halnya Anda orangtua ketika masih muda. Apakah Anda akan
memasak masakan terbaik dan terlezat yang bisa dibuat untuk pacar Anda yang
akan datang ngapel ke rumah di malam minggu? Atau Anda
memasak masakan terbaik untuk makanan sehari-hari?
Sudah tentu dan pasti Anda akan memasak masakan terbaik untuk
pacar Anda bukan? Kenapa bisa? Karena Anda memiliki tujuan yang jelas, yaitu
membuat pacar Anda terpesona dengan masakan buatan Anda dan ingin memberi kesan
bahwa Anda adalah calon ibu rumah tangga terbaik untuk dirinya.
Sama halnya dengan anak sekolah yang tidak memiliki tujuan
belajar. Mereka tidak tahu mengapa mereka belajar. Mereka hanya mengikuti
sebuah kebiasaan yang mereka tidak bisa nikmati dan tidak bisa mengembangkan
diri mereka.
2. Belum Memiliki
Cita-Cita
Anak tidak memiliki cita-cita yang jelas dengan mereka harus
sekolah. Cita-cita di sini berbeda dengan tujuan belajar. Tujuan belajar lebih
spesifik, lebih mengarah ke tujuan setiap mata pelajaran sedangkan cita-cita
lebih kearah apa yang mereka inginkan atau menjadi di masa depan. Apakah mereka
akan menjadi dokter, pilot, polisi atau jadi pengusaha.
Dengan memiliki cita-cita akan lebih membuat mereka bersemangat
dan memiliki motivasi internal bukanya external. Mereka bisa belajar tanpa
harus diminta, dipaksa, atau pun dimarahi terlebih dahulu. Ini justru sangat
menguntungkan bagi orangtua dan pengajar.
3. Tidak Mengetahui
Aplikasi Dari Belajar
Mereka tidak mengetahui aplikasi dari materi pelajaran yang
mereka pelajari dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mengetahui aplikasi dan
contoh dari materi pelajaran dalam kehidupan keseharian mereka akan menimbulkan
rasa penasaran pada anak. Rasa penasaran inilah yang membuat mereka akan selalu
mencari dan mau terus belajar dan bertanya kepada guru dan buku.
4. Rendahnya Dukungan
Orangtua
Mereka tidak mendapatkan dukungan dari orangtua dalam proses
belajarnya. Bentuk dari dukungan ini bisa berupa bertanya tenatang sekolah,
guru, mata pelajaran, teman serta kehidupan anak. Tidak bisa dipungkiri bahwa
orangtua memiliki peran yang paling vital dalam
proses belajar anak.
Lalainya orangtua memberikan bentuk disiplin yang tepat kepada
anak membuat anak lebih memberikan banyak perhatian kepada hal yang tidak
penting seperti menonton TV dan bermain game berjam-jam hingga anak lupa waktu
untuk belajar. Ketika akan belajar, waktu tidur sudah menanti dan saatnya untuk
tidur. Jadinya anak tidak memiliki waktu yang cukup untuk belajar dan
kebablasan tidur.
Inilah beberapa alasan dasar mengapa anak memiliki kebiasaan
malas belajar.Memang sangat masuk akal bila hal tersebut terjadi dengan alasan
di atas. Setalah kita mengetahui penyebab mengapa anak memiliki kebiasaan malas
belajar maka saat yang tepat untuk mencari solusi yang tepat untuk mengatasi
malas belajar pada anak. Saat Anda mengalami satu penyakit. Bila dokter tidak
mengetahui penyebab penyakit Anda maka dia tidak bisa memberikan obat
penawarnya.
Sama seperti dokter, saya akan memberikan “obat penawar” kepada
Anda untuk diterapkan untuk mengatasi kebiasaan malas belajar.
Menuntaskan Kebiasaan Malas Belajar
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi kebiasaan
malas belajar pada anak. Ini wajib dilakukan sebelum Anda melangkah ke tahap
selanjutnya.
1. Membuat Tujuan
Belajar
Membuat tujuan yang jelas dalam belajar. Apa manfaat yang bisa
anak dapatkan ketika belajar satu mata pelajaran tertentu. Saat anak tidak bisa
membuat tujuan maka Anda bisa membantu anak dengan berdiskusi apa yang bisa dia
dapatkan dari satu mata pelajaran tertentu. Dengan anak mengetahui tujuan
belajarnya akan membuat pikiranya lebih bisa fokus dan mau belajar.
Dengan membuat tujuan pikiran bawah sadar anak akan tahu mengapa
dia harus memberikan perhatian dan fokus untuk belajar. Pikiran bawah sadar
akan membantu anak dalam belajar baik di sekolah atau di rumah.
Sama seperti Anda saat melakukan satu pekerjaan. Bila Anda
memiliki tujuan yang jelas maka perhatian dan fokus Anda akan terarah untuk
mencapai tujuan Anda. Anda akan melewatkan pekerjaan yang tidak mendukung dan
memberikan perhatian pada hal yang Anda rasa butuhkan.
2. Mengetahui Manfaat
Belajar
Anak harus tahu manfaat apa yang bisa anak dapatkan dari
belajar. Dengan mengetahui manfaat tersebut akan mengarahkan motivasi dan
kemauan akan belajar. Anda bisa melakukan diskusi bersama untuk membantu anak
mengetahui bila anak belum jelas akan manfaat dari dia belajar.
Oh ia. Saat membantu anak menemukan manfaat belajar, jangan
jadikan mendapatkan nilai baik di sekolah sebagai tujuan dari belajar tetapi
lebih kearah penerapan dalam kehidupan keseharian anak. Sehingga anak memiliki
minat dan rasa penasaran dalam belajar di sekolah.
3. Bantu Anak Temukan
Cita-Citanya
Bantu anak Anda menemukan cita-citanya. Tanyakan apa cita-cita
anak, akan menjadi apa dan pekerjaan apa yang akan mereka lakukan dimasa depan.
Saat anak sudah tahu apa cita-citanya maka Anda bisa mengarahkan anak untuk
belajar. Bahwa belajar adalah satu cara untuk mencapai impian anak.
Satu hal tentang cita-cita. Anda juga jangan memaksakan
cita-cita Anda orangtua, untuk diikuti dan dilakukan oleh anak. Karena sama
saja nantinya, mereka tidak akan memiliki semangat untuk mencapainya. Cita-cita
yang berasal dari anak jauh lebih kuat daripada cita-cita yang Anda tanamkan
dan paksakan. Ini sangat bergantung dengan minat dan kesukaan anak sendiri.
4. Aplikasi Dari
Belajar
Minta anak untuk mencari tahu apa aplikasi yang bisa mereka
terapkan dari pelajaran yang mereka bisa dapatkan. Mereka bisa mencari tahu
kepada guru. Ini akan memicu anak untuk memancing dan menumbuhka rasa
penasaranya. Mereka juga bisa belajar lebih mandiri tanpa harus diminta untuk
belajar.
5. Strategi Belajar
Belajar mandiri. Ini sangat berkaitan dengan strategi belajar
yang dipakai oleh anak di rumah dah sekolah. Kalau anak masih menggunakan
metode belajar yang Anda dulu gunakan maka sudah bisa dipastikan mereka akan
sangat kesulitan untuk belajar. Strategi belajar yang saya sarankan kepada Anda
adalah menggunakan teknik Bacakilat for student.
Teknik bacakilat for student sangat memperdayakan anak dalam
belajar. Di mana, teknik ini menggunakan kemampuan otak dan pikiran anak.
Menyeimbangkan otak kanan dengan otak kiri, dan menggunakan pikiran bawah
sadar, gudangnya semua informasi tersimpan. Inilah teknik belajar yang belum
banyak digunakan dalam membantu anak menyerap materi pelajarn di sekolah. Untuk
mengetahui tentang Bacakilat for student lebih dalam Anda bisa kelik di sini atau mendaftarkan diri ke bimbingan online untuk mendapatkan
informasi lengkap tentang bacakilat for studentsecara gratis.
6. Prioritas Belajar
Kebanyakan anak tidak memiliki prioritas dalam belajar. Ketika
mereka sampai di rumah mereka langsung diminta belajar tanpa adanya waktu
bermain dan berkomunikasi dengan orangtua. Atau bahkan sebaliknya. Dengan
membuat prioritas belajar akan sangat membantu mereka memahami satu mata
pelajaran dari pada belajar semua mata pelajaran sekaligus. Dengan membuat
prioritas belajar, anak akan tahu mana pelajaran yang penting dan genting. Anda
harus membantu anak memprioritaskan pelajaran yang genting terlebih dahulu
untuk dikerjakan seperti akan menghadapi ujian.
7. Dukungan Dari
Orangtua
Ini sangat penting dan orangtua perlu memprioritaskan waktu
khusus buat anak. Tujuanya adalah membantu mereka dalam menghadapi setiap
permasalahan di sekolah. Apakah anak memiliki masalah belajar, masalah dengan
teman atau guru. Selain itu Anda juga bisa mengetahui perkembangan anak
dalam belajar di sekolah. Tujuanya agar menjaga motivasi belajar anak tetap
stabil untuk mengubah kebiasaan malas belajar menjadi lebih mudah.
Selain itu, orangtua perlu memberi penghargaan kepada anak saat
mereka mendapatkan prestasi yang baik di sekolah, memberikan dukungan
semangat ketika mereka merasa downdan kelelahan saar belajar atau memiliki
masalah di sekolah. Ini sangat berati untuk anak agar motivasi belajarnya
terjaga dengan baik.
Cara memberikan penghargaan dan motivasi kepada anak sangat
berhubungan dengan bahasa kasih anak. Karena setiap anak memiliki bahasa kasih
yang berbeda-beda. Garry Chapmen mengatakan bahwa anak menerima kasih sayang
orangtuanya dari lima cara, antara lain: sentuhan fisik, pemberian hadiah,
kata-kata pendukung, pelayanan dan waktu berkualitas. Anak akan merasa disayang
dan diterima bila pemberian kasih sayang sesuai dengan bahasa kasih mereka.
Bila tidak, anak tidak akan merasa disayang meskipun orangtua telah merasa
memberikan dorongan semangat kepada anak.
Anak dengan bahasa kasih sentuhan fisik lebih merasa disayang
dengan memberikan sentuhan fisik. Anda bisa memberinya dengan sentuhan di
kepala, pundak dan dipunggung. Anak dengan bahasa kasih pemberian hadiah akan
lebih merasa disayang dengan memberikan mereka hadiah. Hadiah yang Anda berikan
bisa berupa hadiah-hadiah kecil yang mereka suka. Saat memberikan hadiah Anda
harus memberikan sesuai dengan yang mereka suka bukan yang Anda rasa baik untuk
mereka. Selain itu, saat memberikan hadiah, berilah dengan tulus kepada anak.
Anak dengan bahasa kasih kata-kata pendukung, sangat suka
menerima pujian dan dukungan atas apa yang mereka telah lakukan. Berilah
dukungan dan kata pujian dengan tulus dan spesifik atas apa yang telah mereka
capai. Saat mereka merasadown atau mengalami masalah di sekolah,
Anda bisa menceritakan pengalaman yang anak lakukan dengan baik. Anda bisa
memberikan kata-kata pendukung atas apa yang mereka telah capai dengan baik di
masa lalu untuk memicu anak lebih termotivasi.
Anak dengan bahasa kasih pelayanan, sangat suka bila mereka
dilayani dalam konteks wajar. Seperti membantu anak menyusun buku
pelajaran, membantu mengerjakan PR sekolah, membantunya merapikan kamar,
membuatkan makanan kesukaan sampai membantu mereka memperbaiki mainan mereka.
Terakhir, untuk anak dengan bahasa kasih waktu berkualitas, Anda perlu
memberikan waktu Anda untuk anak. Ketika bersama anak, Anda bisa melakukan
kegiatan bersama yang ditandai dengan komunikasi yang baik dan kedekatan emosi
yang intens antara orangua dan anak. Anda bisa melakukanya sambil memasak atau
membersihkan rumah bersama.